Filosofi 5 Jari

, Kamis, 20 Mei 2010


Malam, sedikit penat, jari tengah lagi browsing ria ditemani sebotol air putih dan habattusauda. Di tengah penuh sesaknya jalan maya, jari tengah menemukan sebuah artikel bagus tentang jari, sangat bagus untuk memotivasi jari tengah dan jari-jari yang lain.
Ku beri judul, filosofi 5 jari.
Monggo temenin jari tengah menyimak:



1. Jari Jempol

Jari jempol ini adalah simbol pemimpin. Dia yang utama dan induk keempat jari lainnya..Kenapa ini identik dengan simbol pejabat? Karena jempol biasanya identik dengan persetujuan, kebagusan, dan sifat baik. Bukankah pemimpin biasanya menjadi tokoh sentral untuk urusan setuju dan tidak setuju pada sebuah keputusan? Pimpinan juga merupakan patron, dimana apa yang biasanya dianggap baik oleh pemimpin, juga diikuti oleh rakyatnya? Coba angkat jempol untuk menyatakan rasa setuju, maka keempat jari yang lain pasti menunduk.

2. Jari Telunjuk

Jari telunjuk adalah simbol dari orang-orang kaya. Sebab budaya orang kaya biasanya menunjuk. Jika butuh apa-apa orang kaya biasanya tinggal tunjuk karena dia punya kekuatan. Bahkan dengan harta yang dia miliki, dia bisa mengatur keputusan seorang pemimpin untuk setuju atau tidak setuju akan suatu masalah. Sekarang coba tunjuk sesuatu. Ketika sedang menunjuk, ibu jari menekan ketiga jari lainnya untuk tunduk.

3 Jari Tengah ^__^

Ini simbol Ulama. Posisinya di tengah. Jari tengah merupakan jari yang paling tinggi diantara kelima jari, akan tetapi setiap kali kita akan makan menggunakan tangan, atau mengambil suatu barang, secara anatomis jari tengah akan menarik diri menjadi sejajar dengan empat jari lainnya. Itulah perlambang kebijakan jari tengah, ulama.

Jari tengah tidak ke kiri dan tidak ke kanan. Memang begitulah sebaiknya ulama.
Dia tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana. Posisi ulama itu ditengah-tengah umat. Itulah lapangan perjuangannya. Di situlah habitatnya. Maka jangan coba meninggalkan habitat kalau tidak mau tuntunannya hanya akan jadi tontonan.

Keberadaan ulama ditengah-tengah umat, laksana harimau ditengah hutan. Keduanya saling membutuhkan. Hutan perlu harimau untuk menjaganya dari tangan-tangan yang tidak bertaggung jawab. Dan harimau perlu hutan, karena di situlah dia lebih berwibawa.

4 Jari Manis

Ini simbol remaja.
Diman segala sesuatunya tidak lepas dari unsur “manis”. Senyum manis, wajah manis, suara manis, dan segalanya manis. Sekali lagi coba kita lihat. Pernah coba mengangkat jari manis? Bisakah dia dengan sempurna berdiri tegak? Ternyata sulit bukan? Itulah ibarat masa remaja. Pada masa itu, para remaja merasa sudah bisa mandiri, tidak mau diatur, maunya bebas, lepas tanpa aturan, padahal sesungguhnya dia masih memerlukan topngan dari orang tua, guru dan orang lain.

5. Kelingking

Ini jari terkecil dalam susunan lima jari kita.
Ini adalah simbol kaum perempuan. Mohon maaf bukan bermaksud menyinggung, karena ini hanyalah sekedar simbol. Kelingking ini kecil, mungil tapi “fungsional”. Justru karena kecilnya, dia bisa melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh ke-empat jari yang lain. Biarpun kecil, kelingking ini “menangan”. Coba ingat ketika kita suit, kelingking bertemu jempol maka yang menang kelingking.

Itu juga simbol. Bahwa meskipun kecil, tapi kaum wanita bisa ”merayu” para pemimpin yang kebetulan suaminya mungkin untuk menjadi lebih baik, atau juga sebaliknya. Sejarah banyak menceritakan, bahwa puluhan laki-laki perkasa, terjatuh di kaki kaum wanita. Maka sungguh dahsyat peran kaum wanita ini untuk menentukan masa depan peradaban bangsa. Sebagaimana sabda Rasulullah “Wanita tiang negara, kalau baik kaum wanita, maka mulyalah negara. Kalau rusak kaum wanita, maka hancurlah negara”.

Kalau semua unsur jari ini bisa bersatu, maka pekerjaan apa yang tidak bisa dilaksanakan? Dari sekedar bersalaman, menulis, menggaruk, membelai, memijit, memukul, mengangkat sesuatu, menggenggam, melempar, semuanya jadi terasa sangat mudah bila kelima jari ini bersatu. Begitu juga umat ini. Jika kelima unsur diatas bisa saling mengisi dan menjaga, maka tak ada permasalahan umat yang tidak bisa dibereskan.#

Sungguh sangat memotivasi  jari tengah untuk lebih yakin pada kemampuan diri. Kalau jari aja optimis, sahabat muda juga harus optimis ya!

Salam hangat,
Tanpa segelas kopi hangat,

Sumber: http://www.rumahzakat.org/detail.php?id=6103&kd=A

1 Response to "Filosofi 5 Jari"

Latifah Says:

kakak artikelnya sangat memotivasi, saya ijin share ke blog saya yah
makasih :)

Posting Komentar